Kamis, 05 Maret 2015

DNS (DOMAIN NAME SYSTEM)



 

 

                     APPLICATION LAYER

                    ( DOMAIN NAME SYSTEM )


DNS   (Domain   Name   System,   bahasa   Indonesia:   Sistem   Penamaan   Domain) adalahsebuah   sistem   yang   menyimpan   informasi  tentang   nama   host   maupun   nama domaindalam   bentuk   basis   data   tersebar   (distributed   database)   di   dalam   jaringan komputer,misalkan:  Internet.  DNS  menyediakan  alamat  IP  untuk  setiap  nama  host  dan mendatasetiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkatkeras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas sepertipengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manu sia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke jaman ARPAnet.Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS).
Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts. Dengan


berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bias dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.
Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan

883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.
Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:

*  DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
*  recursive  DNS  server,  yang  melakukan  pencarian  melalui  DNS  sebagai  tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut
* authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor,baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan
ke authoritative DNS server lainnya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar